Minggu, 17 April 2011

Tips Mengemudi Irit BBM ala GM


 — Harga minyak yang terus naik membuat pemilik mobil ikut pusing. Pasalnya, harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Ternyata kondisi tersebut juga menjadi kekhawatiran produsen mobil. General Motors, misalnya, membuat artikel khusus, yaitu mengemudi irit bensin.
Produsen mobil terbesar di Amerika Serikat tersebut memberikan langkah-langkah sederhana yang mungkin sering kita hiraukan pada kondisi harian. Padahal, jika dilakukan dengan benar,  bisa mengirit bensin dan tentu saja ikut mengurangi emisi karbon.


Berikut 10 tips hemat berkendara ala GM * Pastikan mesin mobil terawat dengan baik. Sensor oksigen dan saringan udara yang bersih bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 4 persen. * Perhatikan tekanan ban! Mesti harus sesuai dengan  produsen mobil. Biasanya tertera pada stiker di dalam pintu depan. Jika dilakukan dengan baik, bisa menambah jarak tempuh sampai 3,3 persen dari 1 liter bensin. * Kurangi bawaan di dalam mobil. Setiap pengurangan bobot 45,3 kilogram menghemat konsumsi bensin 2 persen. * Jangan kebut-kebutan, kalau bisa berkendara dengan kecepatan di bawah 85 per jam (kpj). Pasalnya, setiap kecepatan naik 10 kpj di atas 100 kpj akan membutuhkan bensin tambahan yang berarti juga biaya tambahan. * Jangan menghidupkan mesin saat ketika berhenti.  Karena setiap 15 menit stasioner, mesin akan membakar sekitar 100 cc  bensin secara cuma-cuma. * Jangan berakselerasi dan mengerem secara  mendadak. Kalau cara ini dilakukan, bisa berhemat bensin sampai 33 persen di  jalan tol dan 5 persen di jalan perkotaan. * Matikan penyejuk udara (AC) bila udara di luar segar. * Gunakan  oli mesin yang direkomendasikan pabrik,  menghemat 1-2 persen. * Hindari jalan-jalan padat lalu lintas.

Selasa, 12 April 2011

Baterai 240 Km untuk Zoe

Kendati baru diluncurkan pada pertengahan 2012, mobil listrik Renault yang berukuran kompak (segmen-B), Renault Zoe, diberitakan oleh Autocar pada 2015 akan menggunakan baterai Li-ion yang bisa buat menempuh jarak 240 km untuk sekali isi atau cas. Saat ini Renault mengklaim, kemampuan baterai Li-ion yang digunakan Zoe baru bisa buat menempuh jarak 160 km. Sama dengan aliansi Jepangnya, Nissan Leaf.
Peningkatan jarak tempuh sampai 50 persen karena Renault berhasil "mengembangkan bahan kimia" yang akan digunakan pada baterai Li-ionnya. Saat ini Renault aktif mengembangkan kimia baterai.
Kemungkinan campuran kimia yang digunakan adalah "seng-udara" atau "perak-seng". Malah lebih hebat lagi, pada 2025 diperkirakan baterai mobil listrik bisa digunakan untuk menempuh jarak tempuh 480 km.

Renault menargetkan Zoe akan menjadi mobil listrik terlaris dengan menggunakan paket baterai Li-ion dengan motor yang mampu menghasilkan tenaga 80 PS dan torsi 222 Nm. Kemampuan berakselerasi 0-100 km/jam dalam 6,1 detik dan bisa dikebut pada kecepatan tertinggi 135 km/jam.

Minggu, 20 Maret 2011

9 Teknologi Transportasi yang Aneh…

Memang menemukan sebuah ide tidaklah mudah, bahkan inovasi-inovasi terbaik yang ada di dunia ini berasal dari ide-ide yang sangat konyol, Thomas Edison banyak dicaci oleh orang-orang sekitarnya sebelum ia menemukan bola lampu. Wright bersaudara banyak ditertawakan oleh para penonton yang menonton percobaan mereka untuk terbang. Diperlukan keteguhan untuk merubah pola pikir orang banyak. Berikut ini adalah ide-ide inovatif dari para penemu yang mungkin saat ini terlihat konyol.
1. Mobil Roda 3
Penemuan Sepeda Roda 3 sangatlah jenius untuk menjaga agar anak-anak tidak terjatuh dari sepeda mereka. Namun apakah ide yang sama dapat diterapkan juga pada sebuah mobil? Hmm, pernah nonton film Mr. Bean? pasti ingat musuh bebuyutannya, sebuah mobil berjenis Reliant Robin.


Tidak perlu seorang insinyur untuk menilai, kalau jenis mobil tersebut sangatlah labil, apalagi dalam mengambil tikungan tajam. Semua beban mobil bagian depan harus diseimbangkan oleh sebuah roda. Apalagi kalau tikungan tersebut dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Kesimpulannya, orang yang berminat atas mobil tersebut harus memiliki rute yang lurus ke tempat kerja sehari-hari, dan tidak pernah tergesa-gesa, meskipun urusannya darurat.
2. Sinclair C5

Kalau yang ini lebih mirip lagi dengan sepeda roda 3. Dijelaskan sendiri secara gamblang di dalam website mereka, “Sinclair C5, sebuah malapetaka pemasaran. Media menyebutnya sebagai lelucon. Dari 12 ribu unit Sinclair, sebagian besar dibuang ke luar negeri.
3. Toyota Personal Mobility Concepts

Toyota yang telah berkembang dan menguasai pasar otomotif dunia, kini berniat menguasai pasar kursi roda di masa depan. i-unit, i-swing, dan terakhir i-real, merupakan produk yang menurut Toyota sendiri tidak memiliki point pejualan.
Apalagi ukurannya yang memakan ruang parkir hampir seukuran sebuah mobil, kecepatan maksimum hanya 20 mph, dan tidak memiliki sistim keamanan apapun untuk pengendaranya.

Memang ide untuk mengembangkan suatu kendaraan dengan jumlah roda yang ganjil cukup menjadi bahan lelucon. 4. Kendaraan Beroda Satu

Ini adalah Audi Snook, sebuah kendaraan beroda satu yang dipasangi mesin. Mskipun hanya baru konsep, tetapi konsep ini telah mendapatkan penghargaan beberapa kali. Meskipun kendaraan ini dapat berdiri secara seimbang apabila dalam keadaan berhenti, anda tidak akan mau berada di dalamnya ketika angin kencang tiba-tiba bertiup.
Coba kita bayangkan, ada dua atau beberapa Snook yang saling bertabrakan tentu sangatlah menggelikan.
5. Railplanes (Kereta Terbang)

Ini sebenarnya adalah sebuah proyek yang sudah ditutup. Tetapi idenya sendiri masih berkembang hingga saat ini. Pada dasarnya kereta terbang adalah sebuah kereta api yang dipasangi baling-baling di bagian ekornya. Pada masa 1930an, pesawat adalah kendaraan yang paling cepat dan kereta api adalah kendaraan dengan daya angkut paling banyak.
Bagaimana menggabungkannya adalah ide yang paling konyol, karena tanpa menghiraukan prinsip aerodinamis, kereta api yang tidak memiliki keseimbangan akan hancur berantakan ketika baling-baling tersebut digunakan, belum lagi masalah keamanan, baling-baling sebesar itu dalam sebuah kendaraan darat.
ilustrasi
6. Kendaraan Berkaki

Karena keterbatasan roda yang hanya efektif di permukaan datar dan dengan maksud meniru sistim kerja kaki manusia yang dapat berjalan di segala medan, dibuatlah proyek kendaraan berkaki. Disponsori oleh militer, kendaraan berkaki banyak menghabiskan banyak sekali dana dan sejauh ini yang bisa dibuat adalah “Walking Truck”. sebuah kendaraan yang sangat susah dikendalikan, belum lagi tingkat kecepatannya yang sangat lambat.
7. Mobil Tenaga Nuklir

Adalah Ford Nucleon, yang memiliki konsep dengan tenaga nuklir. Diusulkan oleh Ford pada tahun 1958, ketika pengetahuan tentang dampak nuklir masih sangat sedikit. Didesain dengan menempatkan reaktor di belakang dan kabin penumpang di depan agak jauh daripada mobil biasa untuk melindungi pengendara dari radiasi.

Konyolnya tanpa menyadari kalau terjadi tabrakan dari arah belakang, akan terjadi ledakan nuklir. 8. Bis Layang

Bis yang merupakan moda jalan raya yang dapat menampung penumpang terbanyak, memiliki kekurangan dengan ukurannya yang terlalu banyak makan tempat di dalam jalur lalu lintas. Oleh karena itu, insinyur-insinyur di China membuat sebuah konsep bis yang berjalan di ketinggian, melewati berbagai macam kemacetan di jalan raya.

Pemerintah China sangat serius mengembangkan ini, bahkan direncanakan akan beroprasi di 2011 dekat ini. 9. Mobil Terbang

Ide akan sebuah mobil terbang sejak dahulu sangatlah populer. Bagaimana tidak, sebuah mobil yang bisa terbang tidak akan menemukan kemacetan, polisi, atau pedagang asongan di perempatan. Tetapi untuk mewujudkannya adalah hal yang sangat menyedihkan.
Sejauh ini sebuah mobil terbang yang dibuat hingga mendapatkan penghargaan oleh Majalah Times sebagai penemuan terbaik 2010 adalah Terrafugia yang pada dasarnya adalah sebuah pesawat dengan 4 roda seperti mobil.
Tentu membutuhkan sebuah landasan pacu untuk terbang. Artinya, sebuah jalan panjaaaaang dan mulus tanpa hambatan agar Terrafugia dapat terbang, dan mendarat. Lalu apa bedanya dengan pesawat terbang capung?

Sabtu, 19 Maret 2011

Melaksanakan Pekerjaan Dasar Kelistrikan

BAB I
PENDAHULUAN


A. DESKRIPSI


Modul Melaksanakan pekerjaan dasar kelistrikan dengan kode ABMR 011.016 -1A berisi materi dan informasi tentang dasar listrik, arus, tegangan, tahanan, hukum Ohm, daya listrik. Pada modul ini juga mengungkap tentang rangkaian kelistrikan yaitu rangkaian seri, parelel dan kombinasi, serta masalah magnet dan induksi. Materai diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan.

Modul ini disusun dalam 7 kegiatan belajar. Kegiatan belajar

  1. Mengukur tegangan, arus dan tahanan, kegiatan belajar 
  2. Merangkai hubungan seri, parallel dan kombinasi, kegiatan belajar
  3. Mendemontrasikan penggunaan magnet, Kegiatan belajar 
  4. Mendemontrasikan timbulnya induksi sendiri/ mutual induction, kegiatan belajar 
  5. Menggunakan Electric Wire, kegiatan belajar  
  6. Menggunakan electrical wire conector dan kegiatan belajar 
  7. Multimeter.
Setiap kegiatan belajar berisi tujuan, materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materai, dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indicator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada.

Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui


B. PRASYARAT


Modul ini merupakan kompetensi dasar dalam bidang kelistrikan sehingga tidak menuntut prasyarat untuk mempelajarinya.


C. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Petunjuk Bagi Siswa
  1. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap.
  2. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan bertanya pada guru/ instruktur.
  3. Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman saudara terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang ada.
  4. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja yang ada.
  5. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada lembar kerja.
  6. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan pekerjaan yang belum anda pahami dengan benar.
  7. Bila saudara merasa siap mintalah guru/intruktur untuk menguji kompetensi saudara.


2. Petunjuk Bagi Guru/Istruktur

Guru/ intruktur bertindak sebagai fasilitator, motivator, organisator dan evaluator. Jadi guru/intruktur berperan:
  1. Fasititator yaitu menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek dan media yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi siswa cepat tercapai.
  2. Motivator yaitu memotivasi siswa untuk belajar dengan giat, dan mencapai kompetensi dengan sempurna
  3. Organisator yaitu bersama siswa menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa.
  4. Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai siswa, sehingga dapat menentukan kegiatan selanjutnya.

D. TUJUAN AKHIR

Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi:
  1. Merangkai hubungan seri, parallel dan gabungan .
  2. Mendemonstrasikan penggunaan magnet
  3. Mengukur tegangan, tahanan dan arus
  4. Mendemonstrasikan timbulnya induksi sendiri dan mutual pada kemagnitan
  5. Menggunakan electric wire
  6. Menggunakan electric wire connector
  7. Menggunakan multimeter
Untuk lebih lengkap modulnya silakan klik INI !!!

Alat Ukur

Alat Ukur ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat menggunakan dan memelihara alat ukur dengan prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
  1. Pengukuran linier langsung,
  2. Pengukuran linier tak langsung,dan  
  3. Pengukuran sudut.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengukuran linier langsung. Kegiatan 2 membahas tentang pengukuran linier tak langsung. Kegiatan belajar 3 membahas tentang pengukuran sudut. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat (siswa) diharapkan dapat menggunakan dan memelihara alat ukur dengan prosedur yang benar.



Mungkin anda membutuhkan modul Kopling atau Las Gas Metal  untuk mendukung proses pembelajaran anda.

B. PRASYARAT

 Sebelum memulai modul ini, peserta diklat program keahlian teknik mekanik otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul yang harus dipelajari lebih awal sesuai dengan diagram pencapaian kompetensi dan peta kedudukan modul.


C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
  • Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
  • Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
  • Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
  1. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
  2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
  3. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
  4. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
  5. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
  6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
  • Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :

  1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar
  2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
  3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan.
  4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
  5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
  6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

D. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan :

  1. Memahami prosedur penggunaan dan pemeliharaan alat ukur linier langsung.
  2. Memahami prosedur penggunaan dan pemeliharaan alat-alat ukur linier tak langsung.
  3. Memahami prosedur penggunaan dan pemeliharaan alat-alat ukur sudut.
Untuk lebih lengkap modulnya silakan Download ini !!!!

    Kopling

    Kopling merupakan sautu sistem ata rancangan yangdapat menyabung, melepas perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar ke benda yang lainnya

    Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melepas/membongkar, merakit/memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling beserta komponenkomponennya secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi:
    1. Kegiatan belajar ke-1 membahas tentang jenis-jenis konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan unit kopling serta standar prosedur keselamatan kerja. 
    2. Kegiatan belajar ke-2 membahas tentang jenis-jenis konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan sistem pengoperasian kopling serta standar prosedur keselamatan kerja. Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat memahami konstruksi dan cara kerja unit kopling dan sistem pengoperasiannya.
    B. PRASYARAT

    Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-30-002B antara lain adalah OPKR-30-001B.


    C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

    1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat


    Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
    • Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang mengajar kegiatan belajar tersebut.
    • Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
    • Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
    1. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
    2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
    3. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
    4. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
    5. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
    6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
    • Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
    2. Petunjuk Bagi Guru

    Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
    1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
    2. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
    3. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
    4. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
    5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
    6. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja (DU/ DI) untuk membantu jika diperlukan

    D. TUJUAN AKHIR

    Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan :
    1. Memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan konstruksi unit kopling dengan baik.
    2. Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian kerusakan unit kopling dan komponennya dengan prosedur yang tepat.
    3. Memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan konstruksi sistem pengoperasian kopling dengan baik.
    4. Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian kerusakan sistem pengoperasian kopling dan komponennya dengan prosedur yang tepat.

    Untuk lebih lengkap modul Koplingnya silakan klik  ini!!!

    Las Gas Metal

    Las Gas Metal ini membahas dasardasar pengetahuan tentang las gas metal, praktik pengelasan, dan pengetahuan tentang pemeriksaan pengelasan berikut dengan cara memperbaiki kerusakan/ cacat pengelasan. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam modul ini meliputi: prinsip pengelasan las gas metal dan prosedur pemasangan perlengkapannya, distorsi dan pencegahannya, pengelasan sambungan sudut dengan berbagai macam posisi pengelasan, pengelasan sambungan tumpul dengan berbagai macam posisi pengelasan, pemeriksaan hasil las dan cara memperbaiki kerusakannya.

    B. PRASYARAT

    Modul ini akan lebih mudah diselesaikan oleh peserta diklat yang sudah menguasai kompetensi mengelas dengan las busur metal dalam hal penguasaan penyetelan arus, teknik ayunan, dan kecepatan penggeseran kawat las ketika proses pengelasan dengan las gas metal dilakukan.



    C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

    1. Penjelasan Bagi Peserta Diklat

    Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam menggunakan modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
    1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Materi yang kurang jelas dapat ditanyakan pada guru maupun instruktor yang mengampu kegiatan ini.
    2. Kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Hal ini akan menambah kedalaman peserta diklat pada penguasaan materi-materi yang dibahas pada kegiatan belajar yang bersangkutan.
    3. Kerjakan tes formatif dengan baik. Tes ini menunjukkan tingkat penguasaan peserta diklat pada materi-materi yang dibahas dalam kegiatan belajar yang bersangkutan.
    4. Jangan berpindah pada kegiatan belajar berikutnya, jika penguasaan materi pada kegiatan belajar sebelumnya masih belum dikuasai. Ulangi kegiatan belajar ini dan bertanyalah hal-hal yang belum dikuasai kepada guru atau instruktor yang mengampu.
    5. Kerjakanlah tugas praktik yang terdapat dalam lembar kerja dengan baik. Keberhasilan peserta diklat dalam mengerjakan tugas ini dapat dilihat dengan kualitas pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditentukan. Jika hasil praktik belum memenuhi standar dimaksud, ulangi tugas praktik yang bersangkutan sampai didapatkan hasil praktek yang memenuhi.
    2. Petunjuk Bagi Guru

    Peran guru atau instruktor pada setiap kegiatan belajar modul adalah:
    1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
    2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
    3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat.
    4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
    5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
    6. Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
    7. Merencanakan proses penilaian dan dan menyiapkan perangkatnya.
    8. Melaksanakan penilaian.
    9. Menjelaskan kepada peserta diklat tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
    10. Mencatat pencapaian kemajuan peserta diklat.

    D. TUJUAN AKHIR
    Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini, peserta diklat diharapkan:
    1. Menjelaskan prinsip pengelasan las gas metal dan prosedur pemasangan perlengkapannya.
    2. Menjelaskan distorsi dan pencegahannya.
    3. Melakukan pengelasan sambungan sudut dari berbagai macam posisi pengelasan dengan hasil sesuai standar.
    4. Melakukan pengelasan sambungan tumpul dari berbagai macam posisi pengelasan dengan hasil sesuai standar.
    5. Menjelaskan pemeriksaan hasil las dan cara memperbaiki kerusakannya.

    Untuk lebih lengkap modulnya silakan klik ini!!!